Berdasarkan pemantauan jenis capung di kawasan PT PLN Nusantara Power UP Paiton tahun 2024 didapatkan nilai indeks kekayaan jenis seluruh kawasan pemantauan sebesar 3,72. Nilai indeks tahun 2024 lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Kemudian hasil pemantauan tahun ini didapati bahwa kekayaan jenis tertinggi terdapat pada lokasi 3 (Ash Disposal) sebesar 3,99 sedangkan kekayaan jenis terendah terdapat pada lokasi 2 (Kantor) sebesar 1,57. Nilai indeks kekayaan jenis capung di setiap lokasi pemantauan dari tahun 2020- 2024 dapat dilihat pada Gambar 72. Capung termasuk ke dalam serangga akuatik, sebab tempat yang mudah untuk melakukan pengamatan capung berada di sekitar sumber air ataupun genangan air. Bukan hanya sekedar genangan air saja namun harus ada faktor lain yang mendukung kondisi di habitat, seperti kondisi vegetasi, kondisi air yang baik dan sumber makanan yang melimpah untuk mendukung capung berkembang biak. Kondisi lokasi Ash Disposal yang memiliki kualitas lingkungan dan air yang masih terjaga diduga menjadi faktor keberadaan jenis capung yang banyak di lokasi ini, selain itu semenjak akhir tahun 2023 mata air yang ada di Ash Disposal sudah dibendung oleh pihak PT PLN Nusantara Power UP Paiton. Akibat dari terbendungnya mata air tersebut menyebabkan melimpahnya sumber air bagi capung dan satwa lainnya. Selain di Ash Disposal, lokasi dengan sumber air melimpah dan bersih juga ada di Lokasi 4 (Benduman dan Kelontong) karenanya lokasi tersebut memiliki kekayaan jenis tertinggi kedua setelah Ash Disposal. Lokasi 2 (Kantor) memiliki beberapa kolam yang biasanya pada tahun-tahun yang lalu dimanfaatkan oleh capung untuk berkembangbiak. Namun saat pemantauan dilakukan pada area kolam, terlihat kondisinya kurang baik yang mana terdapat lapisan minyak di permukaan air. Hal ini yang diduga menjadi penyebab sedikitnya jenis capung yang terpantau di sekitar area kolam. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat kekayaan capung yang ditemukan karena beberapa jenis capung memiliki sifat sebagai pemilih habitat dan sangat peka terhadap salinitas air (Irawan dan Rahadi, 2016). Ketersediaan sumber air bersih sangat krusial bagi kelangsungan hidup capung (kecuali jenis yang resisten terhadap perubahan lingkungan). Capung akan mencari lokasi dengan sumber air bersih untuk meletakkan telur setelah terjadi kopulasi. Telur-telur itu akan menetas dan berkembang biak dari nimfa hingga menjadi capung dewasa di dalam air. Oleh sebab itu, keberadaan sumber air sangat penting dalam kehidupan capung karena sebagian besar siklus hidupnya berada di dalam air.