Nilai indeks kekayaan jenis (Richness) satwa dipengaruhi dengan banyaknyajenis individu yang ditemukan selama pengamatan berlangsung. Indeks kekayaan jenis didapatkan untuk mengetahui jumlahjenis (spesies) dalam komunitas, semakin banyak jumlah jenis yang ditemukan dalam komunitas, maka semakin tinggi pula indeks kekayaan jenisnya (Wahyuningsih et al. 2019). Hasil analisis data pengamatan jenis mamalia tahun 2024 menunjukan bahwa nilai indeks kekayaan jenis mamalia yang didapatkan secara keseluruhan adalah sebesar 1,59, dengan lokasi tertinggi berada pada lokasi 3 (Ash disposal) sebesar 1,28 dan nilai indeks kekayaan terendah berada pada lokasi 6 (Perumahan). Nilai tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada hampir setiap lokasi pengamatan, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang dapat menentukan intensitas perjumpaan dengan satwa antara lain adalah perubahan iklim, alih fungsi habitat asli satwa, serta mobilitas aktivitas lingkungan sekitar seperti kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi pergerakan satwa terutama mamalia dikarenakan mamalia adalah jenis satwa yang cenderung sensitif dengan perubahan disekitarnya (Lambeck 1997). Nilai indeks kekayaan jenis mamalia di kawasan PT PLN Nusantara Power UP Paiton dari tahun ke tahun tersaji dalam grafik berikut :
Keterangan lokasi:
1. Pareho (meliputi Pareho 1 dan 2, fasilitas umum, mencakup jalan, pemadam kebakaran dan pos bersama)
2. Kantor (mencakup kompleks perkantoran PT PLN Nusantara Power UP Paiton, jalan dan areal parkir).
3. Ash Disposal (mencakup Dwydag, kolam Disposal, waste water treatment dan kawasan di sekitarnya).
4. Kelontong dan Benduman (sumber air Kelontong dan Benduman).
5. Trumix (Eks Trumix dan mencakup hutan pantai, hutan mangrove di sekitarnya).
6. Perumahan (Perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton).
7. Eks Toyo.