Indeks kekayaan spesies (R) merupakan indeks yang umum digunakan untuk mengetahui kekayaan spesies yang terdapat dalam suatu komunitas yang diamati atau untuk mengetahui nilai perbandingan kekayaan jenis dalam suatu komunitas dengan komunitas lainnya. Indeks kekayaan jenis berkaitan dengan jumlah jenis dan jumlah individu yang ada dalam setiap jenis itu sendiri. Semakin banyak jumlah jenis tumbuhan yang ada dalam suatu komunitas belum tentu menghasilkan nilai indeks kekayaan jenis yang tinggi. Hal ini terjadi jika tidak diimbangi dengan jumlah individu dalam setiap jenis yang ditemukan, begitupun sebaliknya. Jumlah individu tumbuhan yang banyak tanpa diimbangi jumlah jenis yang banyak pula, belum tentu akan menghasilkan nilai indeks kekayaan jenis yang tinggi. Pada penyajian hasil analisis data indeks kekayaan tumbuhan lokasi-lokasi yang akan disajikan, menujukkan dua tipe ekosistem yang berbeda. Pertama adalah ekosistem artifisial yang meliputi lokasi Pareho 1 dan 2, Perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton, Kantor utama PT PLN Nusantara Power UP Paiton, Kantor gabungan (Pos Damkar, Pos jaga dan kampus), Tepi jalan utama, Kelotong- Benduman, dan Dwydag. Kedua adalah ekosistem alami pantai serta ekosistem alami mangrove yang mencakup lokasi Mangrove Trumix, Mangrove Bhinor, Mangrove Eks Toyo, Ash Disposal, Eks Toyo dan Pantai Trumix. Secara keseluruhan nilai indeks kekayaan pada ekosistem artifisal di lokasi PT PLN Nusantara Power UP Paiton berbeda-beda tiap ekosistem. Nilai indeks kekayaan pada ekosistem artifisial pada tiap lokasi dalam kurun waktu tiga tahun terhitung dari tahun 2022 – 2024 tersaji pada grafik dibawah ini. Berdasarkan grafik , nilai indeks kekayaan jenis pada tahun 2024 untuk habitus pohon yang paling tinggi terdapat pada lokasi Pareho sebesar 7,63. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengayaan jenis yang dilakukan secara terus menerus. Pengayaan jumlah jenis maupun jumlah individu pada setiap jenis yang paling sering melalui kegiatan pemeliharaan, penataan lahan, dan penghijauan di lokasi tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut secara nyata dapat meningkatkan nilai indeks kekayaan jenis pada suatu lokasi. Pada grafik ditunjukkan tingkat perubahan yang terjadi pada nilai indeks kekayaan jenis untuk ekosistem artifisial pada kurun waktu pengamatan 2022-2024, dimana lokasi Perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton merupakan lokasi dengan nilai indeks kekayaan jenis paling tinggi untuk habitus pohon dan bukan pohon pada tahun-tahun pengamatan sebelumnya. Sementara itu, pada tahun pengamatan 2024, indeks kekayaan jenis pada habitus pohon untuk lokasi Perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton mengalami penurunan. Penurunan ini dapat disebabkan karena kerap terjadinya peristiwa pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di lokasi Perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton. Adapun nilai indeks kekayaan jenis yang paling rendah berada pada lokasi Benduman dan Kelontong yakni sebesar 2,1. Pada lokasi tersebut merupakan lokasi dengan temuan jenis yang paling sedikit. Hal ini dapat terjadi karena spesies yang ditanam merupakan spesies yang lebih seragam dan memiliki fungsi sebagai peneduh.
Nilai indeks kekayaan jenis pada habitus bukan pohon tertinggi terdapat pada lokasi perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton, yaitu sebesar 21,68. Hal ini dapat terjadi karena pada lokasi Perumahan masyarakat di kawasan perumahan sebagian besar memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam jenis-jenis tanaman bukan pohon atau tanaman hias. Sementara inlai indeks kekayaan terendah berada pada lokasi tepi jalan dengan nilai indeks sebesar 1,83. Pada areal tepi jalan hanya ditanami pohon yang jenisnya lebih seragam yang berfungsi sebagai peneduh. Pada ekosistem artifisial, nilai indeks kekayaan jenis untuk habitus tumbuhan bawah liar yang paling tinggi terdapat pada lokasi Benduman dan Kelontong dengan nilai sebesar 4,94. Sementara nilai indeks kekayaan jenis untuk tumbuhan bawah liar paling rendah terdapat di lokasi Dwydag sebesar 0,74. Tingginya nilai indeks kekayaan jenis untuk tumbuhan bawah liar pada lokasi-lokasi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya terdapat kawasan yang terbuka sehingga mampu menyuplai sinar matahari yang cukup untuk jenis-jenis tumbuhan bawah liar. Selain itu, tidak adanya gangguan dari kegiatan pembersihan yang dilakukan secara rutin pada kawasan tertentu akan meningkatkan perjumpaan jenis tanaman bawah liar. Karena tumbuhan bawah liar juga bersifat sebagai gulma yang berpotensi merugikan tanaman lainnya. Keberadaan jenis-jenis tumbuhan bawah liar mempunyai sifat untuk tumbuh dalam waktu singkat (semusim), sehingga seringkali satu jenis dapat ditemukan pada kondisi tertentu misal akan muncul pada musim hujan atau musim kemarau. Selain itu kemampuan untuk menyebarkan benih pada tumbuhan bawah liar juga sangat mempengaruhi jenis-jenis yang akan ditemukan serta menguasai suatu lokasi tertentu. Sementara pada lokasi Dwydag, yang menyebabkan lebih rendahnya nilai indeks kekayaan jenis tumbuhan bawah yaitu adanya pemeliharaan terhadap kawasan sekitar. Hal ini bertujuan untuk menambah nilai estetik kawasan. Monitoring Kawasan Konservasi Lingkungan PLN Nusantara Power UP Paiton Tahun 2024 35(a) (b). Lokasi dengan nilai indeks kekayaan tertinggi pada ekosistem artifisial pada habitus pohon (a) Pareho, dan bukan pohon (b) Perumahan Penilaian indeks kekayaan juga dilakukan pada ekosistem alami pantai dan dataran rendah yang terdapat di PT PLN Nusantara Power UP Paiton. Ekosistem alami yang berbentuk pantai dan dataran rendah yang terdapat di lokasi Ash Disposal, Eks Toyo dan Pantai Trumix. Secara keseluruhan nilai indeks kekayaan pada ekosistem alami pantai-dataran rendah di lokasi PT PLN Nusantara Power UP Paiton memiliki nilai yang berbeda pada tiap tingkat pertumbuhan. Nilai indeks kekayaan jenis (R) tertinggi pada ekosistem alami pantai dan dataran rendah dari tingkat pertumbuhan semai, pancang, tiang dan pohon seluruhnya terdapat pada lokasi Ash Disposal. Nilai indeks kekayaan jenis pada lokasi Ash Disposal meliputi Tumbuhan Bawah/Semai (7,62), Pancang (2,22), Tiang (1,77), dan Pohon (1,68). Lokasi Ash Disposal memiliki areal yang lebih luas daripada lokasi lainnya. Lokasi Ash Disposal terletak lebih jauh dari pantai menuju ke arah perbatasan dengan kawasan perbukitan Perum Perhutani. Kawasan Ash Disposal juga merupakan kawasan ekosistem alami hutan pantai yang jarang dilewati atau terjarah oleh manusia. Berdasarkan pengamatan dari 3 tahun sebelumnya pada habitus semai di lokasi Ash Disposal merupakan habitus dengan nilai tertinggi pada setiap tahunnya. Kondisi ini sangat sesuai untuk jenis-jenis tanaman untuk tumbuh dengan baik karena tidak terdapatnya faktor pembatas yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara alami. Ketersedian air pada musim penghujan yang melimpah dibuktikan dengan terdapat areal genangan pada beberapa lokasi. Letak Ash Disposal yang cukup jauh dari pingir pantai menyebabkan lokasi tersebut tidak terpengaruh oleh tingkat salinitas tinggi sebagai pembatas bagi tanaman. Baik pada tingkat pertumbuhan semai, pancang, tiang, dan pohon maupun tumbuhan bawah dapat tumbuh dengan baik pada lokasi Ash Disposal. Beberapa lokasi di Ash Disposal yang mendukung nilai indeks kekayaan jenis (R) dapat dilihat pada grafik berikut.