Indeks keanekaragaman jenis burung di PT PJB UP Paiton pada tahun 2022 sebesar 2,84. Indeks keanekaragaman merupakan nilai yang menunjukkan tinggi rendahnya keanekaragaman pada suatu lokasi. Pada tahun 2022, nilai indeks keanekaragaman jenis burung tertinggi terdapat di Ash Disposal PT PJB UP Paiton yaitu sebesar 3,11 dan yang paling rendah terdapat di Pareho dan fasilitas umum yaitu sebesar 2,36
Pemantauan keanekaragaman jenis burung di seluruh area PT PJB UP Paiton sudah dilakukan dari tahun 2012 sampai dengan 2022. Hasil pemantauan menunjukan bahwa adanya kenaikan dan penurunan jumlah jenis burung pada setiap tahunnya, tetapi jumlah famili cenderung meningkat. Pada tahun 2022 ini, ditemukan sebanyak 67 jenis burung dari 32 famili dan menjadikan penemuan terbanyak selama lima tahun terakhir terhitung dari tahun 2018-2022.
Jumlah jenis burung yang dijumpai pada masing-masing area pemantauan berbeda-beda yaitu Pareho dan Fasilitas Umum ditemukan 39 jenis dari 20 famili, area Kantor PT PJB UP Paiton 21 jenis dari 15 famili, area Ash Disposal
Pada pemantauan tahun 2022 ini, terdapat empat jenis burung yang baru ditemukan selama pemantauan dilakukan sejak tahun 2012. Keempat jenis burung ini adalah Cerek jawa (Charadrius javanicus) yang ditemukan di Pareho II, Punai siam (Treron bicinctus) yang ditemukan di Ash Disposal, Perling kecil (Aplonis minor) yang ditemukan di Kelontong dan Gelatik jawa (Lonchura oryzivora) yang ditemukan di Benduman
Selain adanya temuan jenis baru, pada tahun 2022 juga ditemukan kembali burung Uncal buau (Macropygia emiliana) dari famili Columbidae dan Paok pancawarna (Pitta guajana) dari famili Pittidae. Macropygia emiliana terakhir ditemukan tahun 2014, sedangkan Pitta guajana pertama dan terakhir ditemukan pada tahun 2019 di PT PJB UP Paiton. Burung Uncal buau (Macropygia emiliana) ditemukan di Ash Disposal sebanyak 2 individu (jantan dan betina). Burung ini merupakan jenis burung pemakan buah kecil, biji-bijian yang memiliki habitat di hutan primer, tepi hutan, tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl. Macropygia emiliana ditemukan di pohon akasia Ash Disposal. Burung ini memanfaatkan pohon akasia sebagai tempat mencari makan, berlindung dan berkembangbiak. Pitta guajana ditemukan berlindung pada pohon kersen di Pareho I sebanyak 1 individu. Burung ini merupakan jenis burung pemakan semut, kecoa, kumbang, siput, cacing, rayap, ula yang memiliki habitat di hutan primer, hutan sekunder tertutup, tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl
Jenis burung dominan adalah jenis burung yang jumlahnya paling banyak ditemukan di area pemantauan. Jenis burung yang memiliki nilai dominansi paling tinggi dari semua area pada pemantauan tahun 2022 yaitu Bondol peking (Lonchura punctulata), Walet linci (Collocalia linci), Burung gereja erasia (Passer montanus), Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) dan Burung-madu sriganti (Cinnyris jugularis)