Indeks Keanekaragaman Jenis Capung 2022

Grafik indeks keanekaragaman jenis capung PT PJB UP Paiton tahun 2018-2022

Indeks keanekaragaman jenis capung di PT PJB UP Paiton pada tahun 2022 sebesar 2,63. Hasil pemantauan jenis capung di kawasan PT PJB UP Paiton menunjukkan nilai indeks tertinggi terdapat pada lokasi Kelontong dan Benduman sebesar 2,62 sedangkan indeks terendah terdapat pada lokasi Kantor sebesar 1,66.

Pemantauan fauna pada kelas serangga (insect) untuk ordo odonata (capung) tahun 2022 ditemukan jenis sebanyak 28 dari 6 famili. Jumlah jenis yang ditemukan berbeda dengan tahun 2021, namun jumlah famili yang ditemukan tetap. Total jumlah jenis dan jumlah famili yang ditemukan di Kawasan PT PJB UP Paiton selama kurun waktu 2018-2022 adalah 33 jenis dari 7 famili

Jenis capung Rhyothemis phyllis

Jenis baru yang ditemukan pada pengamatan tahun 2022 yaitu Rhyothemis phyllis. Jenis tersebut ditemukan sedang terbang rendah di waktu pagi hari di sekitar taman depan pareho 2. Capung jenis ini menyukai ruang terbuka dengan cahaya kuat di dataran rendah karena kebiasaannya yang sangat menyukai sinar matahari. R. phyllis sangat peka terhadap pergerakan makhluk hidup di sekitarnya. Jenis ini sangat sulit didekati dengan jarak kurang dari 1 meter saat aktif bergerak, saat didekati mereka akan terbang dan berpindah ke tempat yang lebih jauh. R. phyllis memiliki mata majemuk merah tua dibagian atas dan kuning kecoklatan pada bagian bawah. Toraks hitam keemasan sampai hijau metalik dengan abdomen hitam. Sayap depan transparan dengan corak hitam pada tiap ujungnya dan sedikit hitam pada bagian tengahnya. Sayap belakang menjadi penciri dari capung R. phyllis yaitu pada bagian pangkal sayap belakang terdapat bercak hitam-kuning-hitam. Jika sedang terbang, jenis ini akan terlihat seperti serangga tawon. Betina sangat mirip dengan jantan, biasanya abdomen lebih gemuk.

(a) Diplacodes trivialis, (b) Orthetrum sabina, dan (c) Pantala flavescens

Hasil analisis indeks dominansi terhadap jenis capung yang ditemukan pada berbagai lokasi di PT PJB UP Paiton menunjukkan terdapat 5 jenis yang mendominasi. Lima jenis capung tersebut yaitu Agriocnemis femina, Agriocnemis pygmaea, Diplacodes trivialis, Orthetrum Sabina, dan Pantala flavescens.Tiga dari lima famili yang mendominasi disetiap tempat merupakan jenis capung dari famili Libellulidae. Famili Libellulidae memiliki sifat yang agresif dan memakan hampir semua jenis serangga termasuk kanibal terhadap jenisnya. Jenis Diplcodes trivialis, Orthetrum sabina, dan Pantala flavescens dapat hidup pada berbagai karakter habitat dan memiliki kebiasaan meletakkan telurnya pada air yang tidak mengalir atau mengalir tenang. Pada kawasan PT PJB UP Paiton ketiga capung tersebut sering ditemukan pada titik yang dekat dengan parit sawah, selokan atau kolam. Selain itu, capung O. sabina dan D. trivialis diketahui memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Capung jenis ini mampu berkembangbiak dalam kondisi perairan tawar maupun sedikit asin dari perairan di dataran tinggi hingga dataran rendah sesuai dengan kondisi di PT PJB UP Paiton. Capung P. flavescens pada kawasan PT PJB UP Paiton ditemukan pada habitat perairan dan juga padang rumput. Capung jenis ini menyukai habitat terbuka serta terbang secara mengelompok dengan jumlah ratusan bahkan ribuan (Setiyono et al. 2017).

Perbedaan jenis capung (a) Agriocnemis femina dan (b) Agriocnemis pygmaea

Dua jenis capung lain yang mendominasi pada berbagai lokasi pemantauan tahun 2022 berasal dari famili Coenagrionidae yaitu Agriocnemis femina dan Agriocnemis pygmaea. Kedua jenis capung ini memiliki ukuran, warna dan corak yang hampir similar, A. pygmaea sering keliru diidentifikasi sebagai A. femina. Perbedaan yang dapat diamati yaitu terletak pada corak berwarna orange di ujung abdomen. A. femina jantan ujung abdomen berwarna orange yang penuh sedangkan bagian abdomen atas A. pygmaea berwana hitam hingga ujung. Kedua spesies dapat ditemukan berada di sekitar perairan, bertengger di tanaman air dan rerumputan dekat perairan, parit-parit, dan sawah yang memiliki genangan air. Laily et al. (2018) menyatakan, spesies ini dapat dijumpai sepanjang tahun. Faktor-faktor ini menjadikan genus Agriocnemis dengan mudah dapat ditemukan di berbagai lokasi pemantauan dan menjadikannya dominan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *